Senja selalu datang di sore hari, dan hilang ketika malam
tiba. Selalu dan tak pernah berubah. Dan aku di sini, sama seperti senja yang
hanya bisa sejenak bisa menemanimu, lalu perlahan hilang digantikan oleh dia
yang bersamamu. Kau di sana bersamanya, seperti biasa. Walau ku tau kau selalu
meyakinkanku untuk tidak sakit hati, tapi iblis dalam diriku tidak bisa
menerimanya. Kenapa bisa dia yang kau pilih? Sedangkan kau bahagia bersamaku. Aku
tau ini tak layak, namun kuputuskan untuk menambah jamku menemanimu. Menambah
menitku untuk tertawa bersamamu, kalau mungkin menggantikannya untuk hidup
bersamamu. Seperti impianku, impianmu, impian masa sekolah kita.
Senja memang hanya sebentar datang, tapi ada kalanya senja
bisa menggantikan malam yang mungkin terlambat datang. Seperti aku yang mencoba
untuk menjadi malammu. Selamanya…